Quiz: What Have You Done to Achive Your Dreams?


Udah umur segini, apa sih yang udah lo bikin? Apa sih yang udah lo publish? Apa sih yang udah lo ciptakan lalu berguna di kehidupan lo serta masyarakat?


Kalau bicara tentang umur pasti nggak jauh-jauh dari kata jodoh :P dan pencapaian target impian kita. Apa sih yang udah kita lakukan untuk mewujudkan impian itu?


Di tanggal 15 September yang ke 19 ini, saya ingin tahu impian kalian dan seberapa jauh usaha kalian untuk merealisasikan cita-cita itu.


3 cerita terbaik akan mendapatkan buku-buku di bawah ini:


PhotoGrid_1442315622634


PhotoGrid_1442315594306


PhotoGrid_1442315577721




Gimana caranya?



Gampang! ;)


Ada 3 cara yang bisa kalian lakukan:




  1. Twitter
    Kamu bisa langsung kultwit tentang impian kamu dengan mention  akun @amaniaghina (yang lagi punya hajat :P) dan hashtag #ImpianKu. Maksimal 5 tweet, ya :)
    Contoh:
    Saya punya impian menjadi seorang editor. Padahal saya lulusan SMK Akuntansi. Tetapi itu tidak menjadi halangan. @amaniaghina #ImpianKu (1)

    Akhirnya saya berhasil meyakinkan orang tua untuk mengizinkan saya melanjutkan kuliah di jurusan jurnalisme. @amaniaghina #ImpianKu (2)


  2. Blog/ Website
    Just comment on this post and tell me how you try to achive your dreams :)

  3. E-mail
    Gak punya twitter atau blog dan website, tapi kesasar di blog ini dan tertarik untuk ikutan? Don't waste your time, kalian bisa langsung kirim cerita ke email saya di imghina@gmail.com :D


Okay, I think that's all.


Kuis ini bukan untuk ajang kalah dan menang ya, guys. Tujuan kuis ini untuk memotivasi dan membuat kalian semakin yakin dengan impian-impian yang sedang berada dalam proses realisasi :)



[UPDATE]


Hi! It's been 10 days since I posted this quiz. So.... today is our time to announce the winners! Yay! :D


Setelah 10 hari pilah-pilih impian mana aja yang membuat saya tertarik, hm, ternyata agak susah ya dihadapkan dengan banyak pilihan yang keren-keren :P *udah kayak dijejelin aktor-aktor drama korea* 


Yap, terpilihlah impian-impian dari 3 orang ini:




  1. pancaaw (WordPress)
    WP
    WP2
    WP3
    WP4Kenapa saya tertarik dengan impian panca? Karena dia mampu mengalahkan "ego" nya sendiri. Jarang-jarang loh yang kuat kayak gini :P

  2. nrisdiana (Instagram)
    IGIG2
    Yang ini pasti quiz hunter banget :P dan hebatnya bisa sampai pergi ke luar negeri tanpa membebani orang tua :)
    Semoga imipiannya untuk pergi ke Gaza dan niat baiknya dikabulkan Allah. Aamiin :)

  3. @Affa_Idris (Twitter)
    TW
    M
    ungkin menurut kalian ini impian yang "biasa" aja. Tapi setelah ngestalk akun nya *emang dasar bakat kepo* :P dia benar-benar aktif di organisasi seperti yang dia tweet, loh :)
    Meskipun hanya lulusan SMA, dia juga punya tekat tinggi untuk menjadi guru yang dimulai dari usaha kecil-kecilan untuk tabungan kuliah :D


Bagi para pemenang bisa mengirimkan data nama, alamat lengkap dan nomor telepon ke e-mail: imghina@gmail.com atau DM ke akun @amaniaghina :)

Untuk yang belum menang, jangan menyerah! Keberuntungan kalian masih ada di dalam genggaman. Tetap berusaha untuk mewujudkan impian-impian yang sudah kalian tanam di dalam hati. Tekat, usaha dan doa :)

Thanks for joining this quiz :D

Cheers,


G

9 Comments

  1. impian ya.... dulu aku ingin menjadi arsitek tapi gak jadi. Tapi sekarang aku ingin masuk 10 besar UN sebagi bukti jika aku bisa. Dan agar orang tuaku bangga dan berkuliah di kampus favorit. Lalu setelah lulus kuliah nanti aku berharap dapat menjadi tukang tanah, dan mendirikan sebuah company tentang pertanian. Agar warga desaku tidak menjual sawah mereka buat pabrik, karena aku ingin desaku tetap hijau tanpa polusi. Dan memberikan lapangan kerja bagi mereka.

    ReplyDelete
  2. Waktu jaman sekolah Gua terkenal dengan segudang bakat melekat ada di otak(pintar), tangan(jago ngelukis), dan lidah(jago bahasa inggris). Gua sering terlena dengan itu, yang lain terkagum-kagum tanpa daya. Pasca mau lulusan SMA, gua malah bingung mau milih Universitas apa. Fakultas & jurusan apa. Dan setelah gua sadari, gua itu ga bisa kuliah, gua itu mana mungkin kuliah pada situasi sulit pada waktu itu. Bapak gue dipenjara, demi ngebiayain 2 adek cowok gua yang masih SMA ma SD, gua ma ibu merantau ke Jakarta. Tujuan : Cari uang. Kuliah : Ga ada lagi yang perlu diimpikan! Makanya gua sempet berhenti bermimpi. Dan setiap gua pulkam ketemu sahabat-sahabat yang wajahnya cerah juga berpendidikan, gua ngerasa kecil, minder, dan ga berguna. Otak mereka standar, tapi jadi menakjubkan kala semuanya disulap oleh uang. Mereka ngomongin sesuatu seperti KRS-lah, IPK-lah, apalah, pokoknya istilah2 di Universitaslah. Sedangkan gua cuma tau nyapu ngepel. Maka dari itu gua bertekad nyisain duit tiap gajian buat masuk Universitas Unindra. Hati gua terus menggema, "Oh, ayolah...Lo itu bisa. Berbakat. Apa sih yang ga Lo bisa?" Nah, gua langsung kayak, "Ok, gua harus kuliah tahun ini, HARUS!"
    Dan akhirnya gua bisa masuk UNINDRA dengan mulus! Tapi, rintangan masih ada, banyak malah. Gua ngambil kelas sore, yang artinya habis kerja gua harus langsung cabut ke kampus. Capeknya luar biasa! Dah capek di tempat kerjaan, bete macet di jalan, sampe kampus gua jadi OSIS. Otak Sisa. Hehe...
    Ga mudah loh kerja sambil kuliah, konsenterassinya terbagi-bagi ga karuan. Tapi gua maksain aja tuh otak, sisa-sisa tenaga, asalkan masih ada harapan.
    Nah, 1,5 Tahun kemudian. Gua yang baru semester III, mulai muncul kekhawatiran terbaru : ABIS LULUS GUA MAU JADI APA? LU MAU KERJA APA?
    Trus gua mencoba untuk berlogika-liar. Gua ga mau selamanya diinjek-injek di perusahaan orang. Gua mau punya usaha sendiri. Sekecil apapun usaha-nya, YANG PENTING : GUA BOS-NYA!
    Setelah banyak yang terjadi di masa lalu, gua seneng, akhirnya gua tau impian gua. Yaitu jadi guru Bahasa Inggris dan Berwirausaha. Maka dari itu kalo gua lagi libur pas hari biasa, gua jualan es mambo di SD SD.
    Sejujurnya gua lelah dan capek banget menjalani hidup ini. KERJA-KULIAH-JUALAN. Gua cuma tidur 4 jam, otak terasa ngilu, kaki gua selalu menolak untuk tetap berpijak, dan tubuh gua panas dan ga sehat akibat kurang tidur. Tapi gapapa gua terima dan ikhlas menerima semua ini. Demi mencapai impian di atas langit biru itu aku memang harus menerima salam hangat dari sang mentari, tersandung kerikil, ataupun hempas hujan badai sekalipun.
    DON'T GIVE UP!

    ReplyDelete
  3. Impian mulia. Semoga terwujud ya :)

    ReplyDelete
  4. Saya bacanya merinding :')
    Kerja sambil kuliah itu emang perlu ekstra sabar ya, saya juga sedang menjalaninya sekarang :)
    Semangaaatttt! :D

    ReplyDelete
  5. Ngomongin impian, jadi baper deh Kak :"

    Setelah lulus SMA, saya ada ancaman untuk nggak bisa kuliah karena biaya. Tapi karena saya nggak mau putus ditengah jalan, apalagi nggak kuliah sama sekali, saya memutuskan untuk lari sana-sini cari beasiswa. Kalaupun nggak dapat, mikirnya, saya ntar bisa kerja kok sambil kuliah. Ngajar atau jadi tukang cuci piring juga nggak apa-apa, pikir saya asal bisa lanjut menuntut ilmu.

    Pertama, saya dapat tawaran untuk kuliah di universitas swasta dengan syarat harus jadi anak angkat seorang bapak yang 'ideologi'nya beda dengan keluarga saya. Mulanya mau saya iyain sih kalau nggak ada alternatif lain. Tapi guru pembimbing saya di SMA getol banget menahan saya supaya nggak ambil kesempatan itu. Jadi, saya waktu itu berencana untuk daftar 3 beasiswa. Monbukagakusho, Mitsui-Bussan dan Turkiye Burslari. Untuk daftar 3 beasiswa tersebut, butuh biaya, tenaga dan pikiran loh. Alhamdulillah, keluarga percaya dan mendukung saya. Mulanya, saya daftar Mitsui-Bussan. Karena lolos seleksi dokumen, saya harus pergi ke Jakarta untuk tes tulis. Karena butuh biaya untuk ke Jakarta, kami jual emas. Awalnya, saya ragu dan takut. Karena jika gagal, saya akan merugikan keluarga. Tapi setelah diyakinkan keluarga, usai UN, saya pergi ke Jakarta untuk pertama kalinya seorang diri dengan menggunakan bus. Whoaa... takut banget sebenarnya. "Apa saya sudah gila?" pertanyaan itu menghantui saya beberapa hari. Tapi demi mimpi, saya lakukan itu. Perjalanan dari rumah di Banyuwangi ke Jakarta adalah sekitar 2 hari. Ternyata, saya gagal di tes tulis :( Saya minta maaf kepada keluarga yang sebenarnya sama sekali tidak mempermasalahkan itu karena kata mereka setidaknya saya sudah mencoba.

    Sebulan kemudian kali ya, saya di terima di UGM, kampus impian saya waktu itu. Seneng banget tuh sampe lupa sama beasiswa Monbukagakusho dan Turkiye Burslari. Tapi udah sempet daftar yang Turkiye Burslari sih. Kalau Monbukagakusho waktu itu belum dibuka. Eh pas daftar ulang di UGM, saya dapat undangan interview oleh beasiswa Turkiye Burslari di Jakarta. Pergi atau enggak bikin saya galau berat juga. Apalagi waktunya mepet. Tapi karena keluarga sangat mendukung. Bahkan sampe sewain ini-itu, jual ini-itu ditambah nenek bilang kalau lebih restuin saya di Turki daripada di Jepang karena lebih mudah ibadah dan cari makanan halalnya. Akhirnya, dengan persiapan yang minim saya pergi naik bus lagi ke Jakarta. Sepanjang perjalanan, saya sibuk menyiapkan diri untuk interview sampe dilihatin penumpang lain gara-gara komat-kamit buat simulasi interview seorang diri.

    Nah di perjalanan ini, saya ketemu sama 2 anak baru UGM seangkatan saya yang lagi pulang kampung usai registrasi ulang. Mereka diantar keluarganya. Hati saya nangis waktu itu. Sedih banget karena saya harus berangkat sendiri... walau kemarin ke Yogyanya juga dianter sih. Hehe. Habis itu ditinggal pulang dan saya di Yogya 3 harian numpang di kosan sodara. Tapi kan ke Jakartanya sendiri lagi. Nggak apalah, pikir saya. Blessing in disguise pasti akan selalu ada.

    Sepulang dari Jakarta, saya disibukkan lagi oleh persiapan ospek di UGM. Eh, email ajaib itu datang. Saya dapat beasiswa Turkiye Burslari. Lagi, saya ragu untuk berangkat atau tidak karena sudah terlanjut suka dengan UGM. Tapi setelah sadar bahwa jarak Turki dan Inggris (negara yang ingin saya datangi) lebih dekat dibanding Indonesia dan Inggris hehe, saya bismillah untuk berangkat. Masa iya rezeki ditolak setelah perjuangan panjang selama ini yang mengorbankan banyak uang, tenaga, dan pikiran? :" Apalagi, belum tentu saya dapat beasiswa di UGM.

    Sekarang, alhamdulillah sangat bersyukur karena bisa dapat beasiswa ini. Penuh perjuangan yang getir sih. Tapi alhamdulillah sekali :" Jadi baper duh. Panjang banget, Kak.

    ReplyDelete
  6. Duh ilaaaahhhhh itu sama bet gile ama gue. Tapi gue tetep kekeuh mau jadi translator ca meski harus kerja-kuliah-kerja-kuliah.
    Sip. Semangat terus kalo emang mau jadi kek si Sri Mulyani, kalo bisa lebih baik dari dia ya ca. Misal, suka bagi-bagi uang gitu ke yang ada di kolong jembatan biar bisa sekolah ;)

    ReplyDelete
  7. KAMU KEREEEEWWWNNNZZZZ bisa dapet scholarsip di negara orang!!!!
    Jadi sekarang lagi di Turkey?
    Semangat terus ya :D

    ReplyDelete
  8. Iya, Kak. Alhamdulillah setelah melalui perjalanan panjang. Hehe. Selalu semangat juga buat kakak ;D

    ReplyDelete
  9. Impian ya?!
    Duh ini lagi ngejar itu, sampe-sampe ga sempet bikin komen cerita panjang.

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post